Minggu, 21 April 2013

Mengenal Lebih Dekat Tentang Integral


Lebih dari 2000 tahun yang lalu, Archimedes (287-212 SM) menemukan formula untuk menghitung area permukaan dan volume padatan seperti bola, kerucut, dan parabola. Metodenya yaitu integrasi sangat modern yang mengingat bahwa integral  tidak memiliki aljabar, dan konsep fungsi. Kemudian pada tahun 1646-1727 Leibniz dan Newton secara independen menemukan kalkulus. Ide utama mereka adalah bahwa diferensial dan integral saling menggugurkan satu sama lain. Dengan menggunakan koneksi simbolis ini, mereka mampu memecahkan sejumlah besar masalah penting dalam matematika, fisika, dan astronomi.

Pada tahun 1969 Risch membuat terobosan besar dalam limited integration of algorithmic (integrasi terbatas algoritma) ketika ia menerbitkan karyanya pada teori umum dan praktek mengintegrasikan fungsi dasar. Algoritmanya tidak secara otomatis berlaku untuk semua kelas fungsi dasar karena di jantung itu ada persamaan diferensial keras yang perlu diselesaikan. Upaya semenjak itu telah diarahkan pada penanganan persamaan ini algoritma untuk berbagai set fungsi dasar. Upaya ini telah menyebabkan algorithmization semakin melengkapi skema Risch. Pada 1980-an beberapa kemajuan juga dibuat dalam memperluas metode untuk kelas-kelas tertentu dari fungsi khusus.

integrasi dalam matematika yaitu teknik mencari fungsi g(x) derivatif yang Dg(x), adalah sama dengan fungsi f yang diberikan pada (x). Hal ini ditunjukkan dengan adanya tanda integral "∫," seperti dalam ∫ f(x), biasanya disebut integral tak tentu dari fungsi. (Simbol dx biasanya ditambahkan yang hanya mengidentifikasi x sebagai variabel). Yang pasti dari integral, ditulis

dimana a dan b adalah batas intergral, sama dengan g(b) - g(a), di mana Dg (x) = f(x).
Beberapa antiturunan (integral) dapat dihitung hanya dengan mengingat fungsi yang memiliki turunan yang diberikan, namun teknik integrasi kebanyakan melibatkan mengelompokkan fungsi yang menurut jenis dari manipulasi akan berubah fungsi menjadi bentuk antiturunan yang dapat lebih mudah dikenali. Sebagai contoh, jika seseorang akrab dengan deferensial, fungsi 1 / (x + 1) dapat dengan mudah dikenali sebagai turunan dari loge (x + 1). Antiturunan dari (x2 + x + 1) / (x + 1) tidak bisa begitu mudah dikenali, tetapi jika ditulis sebagai x (x + 1) / (x + 1) + 1 / (x + 1) = x + 1 / (x + 1), maka dapat diakui sebagai turunan dari x2 / 2 + loge (x + 1). Salah satu bantuan yang berguna untuk integrasi adalah teorema yang dikenal sebagai integrasi parsial. Dalam simbol, aturan adalah ∫ FDG = fg - ∫ GDF. Artinya, jika fungsi adalah produk dari dua fungsi lainnya, f dan salah satu yang dapat diakui sebagai turunan dari beberapa fungsi g, maka masalah asli dapat diatasi jika seseorang dapat mengintegrasikan GDF produk. Sebagai contoh, jika f = x, dan Dg = cos x, maka ∫ x cos x = · · x sin x - ∫ sin x = x · sin x - cos x + C.

Integral digunakan untuk mengevaluasi jumlah seperti daerah, volume, pekerjaan, dan, secara umum, kuantitas apapun yang dapat diinterpretasikan sebagai daerah di bawah kurva. Dan pada ilmu tentang aerodinamika penggunaan fungsi integral sangat di butuhkan sejalan dengan limit, deferensial, dan deret tak terhingga  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar