Sabtu, 20 April 2013

Habibie Pemimpin Ilmuwan Indonesia


Bacharuddin jusuf Habibie adalah nama lengkapnya. Seorang yang jenius pada jamannya. Bagaimana tidak, beliau hanya satu tahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah di jerman dengan predikat summa cumlaude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi penggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke indonesia.
Di Indonesia dia 20 tahun menjabat menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN industri strategis, di pilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan di sumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI Ke-3.

Beliau lahir di Pare-pare,Sulawesi Selatan 25 Juni 1936, beliau penuh dengan kontroversi dan merupakan sosok manusia paling multidimensional di indonesia. Berbagai penghargaan telah di perolehnya, salah satunya paling berkelas adalah Theodhorevan Karman Award, yang di anugrahkan oleh Internasional Council for Aeronautical Sciences di Beijing, China.

Ketiga pada 10 Agustus 1995 dia berhasil menerbangkan pesawat terbang N-250 “gathotkaca” kelas commuter asli buatan dan desain putra-putra bangsa Indonesia yang terbgabung dalam PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN, kini menjadi PT Dirgantara Indonesia),
Keinginan Habibie mengakselerasi pembanguna sesungguhnya sudah di mulai di PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dengan menjalankan program evolusi empat tahapan alih teknologi yang di percepat

Empat tahapan alih teknologi itu, pertama,memproduksi pesawat terbang berdasarkan lisensi utuh dari industri pesawat terbang lain, hasilnya adalah NC 212 lisensi dari CASA Spanyol. Kedua, memproduksi secara bersama-sama, hasilnya adalah “Tetuko” CN-235 berkapasitas 30-35 penumpang yang merupakan produksi kerjasama equal antara IPTN dengan CASA Spanyol. Ketiga mengintegrasikan seluruh teknologi dan sistem kontruksi pesawat terbang paling mutakhir yang ada di dunia menjadi sesuatu yang sama sekali didesain  baru, hasilnya adalah “Gathotkaca” N-250 berkapasitas 50-60 penumpang yang dikembangkan dengan teknologi fly-to-wire. Keempat memproduksi pesawat berdsarkan hasil riset kembali dari awal, yang di proyeksikanbernama N 2130 berkapasitas 130 penumpang dengan biaya pengembangan 2 milyar dollar AS.

Habibie menyebut Presiden itu bukan segala-galanya. Walau dengan memperoleh royalti atas delapan hak paten hasil temuannya sebagai ilmuwan kontruksi pesawat terbang seperti dari Airbus dan F-16, dia mengaku masih banyak yang jauh lebih baik darinya. Lama bermukim di lingkungan yang asngat menghargai ketokohan dan personality setiap orang,  Habibie Mendefinisikan jika Ingin dihargai maka yang di perhatikan orang lain adalah sikap yang tak pernah berubah terhadap lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar