Bacharuddin jusuf
Habibie adalah nama lengkapnya. Seorang yang jenius pada jamannya. Bagaimana
tidak, beliau hanya satu tahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah di jerman
dengan predikat summa cumlaude. Lalu
bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi
penggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke indonesia.
Di Indonesia dia 20
tahun menjabat menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10
perusahaan BUMN industri strategis, di pilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan
di sumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI Ke-3.
Beliau lahir di Pare-pare,Sulawesi
Selatan 25 Juni 1936, beliau penuh dengan kontroversi dan merupakan sosok
manusia paling multidimensional di indonesia. Berbagai penghargaan telah di
perolehnya, salah satunya paling berkelas adalah Theodhorevan Karman Award, yang di anugrahkan oleh Internasional Council for Aeronautical
Sciences di Beijing, China.
Ketiga pada 10 Agustus
1995 dia berhasil menerbangkan pesawat terbang N-250 “gathotkaca” kelas
commuter asli buatan dan desain putra-putra bangsa Indonesia yang terbgabung
dalam PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN, kini menjadi PT Dirgantara
Indonesia),
Keinginan Habibie
mengakselerasi pembanguna sesungguhnya sudah di mulai di PT Industri Pesawat
Terbang Nusantara (IPTN) dengan menjalankan program evolusi empat tahapan alih
teknologi yang di percepat
Empat tahapan alih
teknologi itu, pertama,memproduksi pesawat terbang berdasarkan lisensi utuh dari
industri pesawat terbang lain, hasilnya adalah NC 212 lisensi dari CASA
Spanyol. Kedua, memproduksi secara bersama-sama, hasilnya adalah “Tetuko”
CN-235 berkapasitas 30-35 penumpang yang merupakan produksi kerjasama equal
antara IPTN dengan CASA Spanyol. Ketiga mengintegrasikan seluruh teknologi dan
sistem kontruksi pesawat terbang paling mutakhir yang ada di dunia menjadi
sesuatu yang sama sekali didesain baru,
hasilnya adalah “Gathotkaca” N-250 berkapasitas 50-60 penumpang yang
dikembangkan dengan teknologi fly-to-wire. Keempat memproduksi pesawat
berdsarkan hasil riset kembali dari awal, yang di proyeksikanbernama N 2130
berkapasitas 130 penumpang dengan biaya pengembangan 2 milyar dollar AS.
Habibie menyebut
Presiden itu bukan segala-galanya. Walau dengan memperoleh royalti atas delapan
hak paten hasil temuannya sebagai ilmuwan kontruksi pesawat terbang seperti
dari Airbus dan F-16, dia mengaku masih banyak yang jauh lebih baik darinya.
Lama bermukim di lingkungan yang asngat menghargai ketokohan dan personality
setiap orang, Habibie Mendefinisikan
jika Ingin dihargai maka yang di perhatikan orang lain adalah sikap yang tak
pernah berubah terhadap lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar